Proses masuknya
Islam di Asia Tenggara khususnya di Indonesia
Secara umum dikatakan bahwa Islam
di Asia Tenggara mempunyai karakteristik yang berbeda dengan Islam di kawasan
lain terutama Timur Tengah. Penyebaran Islam di kawasan ini bukan melalui
ekspansi pembebasan yang hampir selalu melibatkan kekuatan perang. Islam yang
ada adalah Islam yang lunak, atau akomodatif, tentunya termasuk dalam
kepercayaan, praktek keagamaan, dan tradisi setempat yang akhirnya terbawa sampai
pada penerimaan masalah ideologi negara.
Pemikiran yang lainnya menyatakan bahwa kolonialisme
justru merupakan faktor pendorong terjadinya proses islamisasi secara lebih
intensif. Kebijakan koloni yang membedakan dan memecah belah sosial dan
kultural masyarakat pribumi menjadikan Islam sebagai satu wadah integrasi untuk
mempertahankan diri menghadapi penindasan penjajah.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai proses masuknya
Islam di Asia Tenggara khususnya di Indonesia, pemakalah akan membahasnya dalam
bab pembahasan berikut.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Kedatangan
Islam di Asia Tenggara
Masuknya Islam ke berbagai wilayah
di Asia Tenggara tidak berada dalam satu waktu yang bersamaan tetapi berada
dalam satu kesatuan proses sejarah yang panjang. Kerajaan-kerajaan dan wilayah
itupun berada dalam situasi politik dan kondisi sosial budaya yang
berbeda-beda.
Diperkirakan perdagangan internasional ketika itu juga
sebagai akibat kerajaan Cina ( Dinasti Tang ) dengan kerajaan Islam ( Bani
Umayyah ) dan kerajaan Sriwijaya, di Asia Tenggara.
Untuk menghadapi pengaruh kerajaan
Islam yang semakin kuat maka kerajaan-kerajaan kecil yang telah berdiri
tersebut bersekutu dengan kekuatan asing. Mulailah kolonialis memegang politik
perekonomian di Asia Tenggara. Perkembangan ekonomi dan politik memang
mempunyai tujuannya sendiri. Dengan bergantinya para pemuka daerah menjadi
Islam maka agama menjadi kekuasaan baru dalam proses perkembangan masyarakat.
Perdagangan mempunyai peranan yang sangat penting,
sehingga terjadinya transformasi keagamaan ini disebut sebagai revolusi
keagamaan.1)
2.
Kerajaan-Kerajaan
Islam di Indonesia
Ø Samudera Pasai
Tulisan tentang kerajaan ini
berasal dari berita Cina yang memberikan laporan tentang adanya utusan dari
sa-mu-ta-la ( samudra ) kekaisaran Cina dengan nama Islam yaitu Sulaeman dan
Husain. Tentang raja kerajaan ini
di dapatkan dari tulisan pada nisan makam Sultan Malik Al-Shaleh ( 697 H
/ 1297 M ). Yang disebutkan sebagai raja pertama kerajaan Pasai.
Ø Malaka
Pendiri kerajaan ini Muhammad
Iskandar Shah ( sekitar 1400 M ). Kemudian digantikan oleh Muhammad Shah dan
Abu Sa’id atau Raja Ibrahim ( 1424 – 1444 M dan 1444 – 1445 M ). Tahun 1445 –
1459 Malaka diperintah oleh Sultan Muzzaffar Shah. Pada tahun 1511 M Portugis
menguasai Malaka, sehingga peran Malaka sebagai pusat penyebaran islampun
berakhir.2)
Ø Aceh
Aceh menjadi kerajaan Islam yang
kuat dan menjadikan Pasai sebagai bagian dari wilayahnya mulai sekitar tahun
1524. Raja pertama yang terkenal adalah Ali Mughayat Syah kemudian digantikan
puteranya Ala’ Al-Din (
1548 – 1571 M ). Puncak kejayaan Aceh berlangsung pada pemerintahan Sultan
Iskandar Muda ( 1608 – 1637 M ). Kemudian digantikan oleh iparnya Iskandar
Tsani. Kematiannya di usia muda sebelum ada penggantinya membuat Aceh mengalami
kemunduran.3)
A.
Kedatangan
Islam Di Indonesia
Sejak zaman pra sejarah, penduduk
kepulauan Indonesia dikenal sebagai pelayar-pelayar yang sanggup mengarungi
lautan lepas. Sejak awal abad masehi sudah ada rute-rute pelayaran dan perdagangan
antara kepulauan Indonesia dengan berbagai daerah didaratan Asia Tenggara.
Pedagang-pedagang muslim asal Arab,
Persia dan India juga ada yang sampai ke kepulauan Indonesia untuk berdagang
sejak abad ke – 7 M
( abad 1 H ), ketika Islam pertama kali berkembang di Timur Tengah.
Baru pada zaman berikutnya penduduk
kepulauan ini masuk Islam tentu bermula dari penduduk pribumi dan koloni-koloni
pedagang muslim itu. Menjelang abad ke – 13 M, masyarakat muslim sudah ada di
Samudra Pasai, Perlak dan Palembang di Sumatera.
Sampai berdirinya kerajaan-kerajaan
Islam itu, perkembangan agama Islam di Indonesia dapat dibagi menjadi 3 fase :
- Singgahnya pedagang-pedagang Islam
di pelabuhan-pelabuhan nusantara.
- Adanya komunitas-komunitas Islam di
beberapa daerah kepulauan Indonesia sumbernya disamping berita-berita
asing. Juga makam-makam Islam.
- Berdirinya kerajaan-kerajaan
Islam.4)
Ada dua faktor utama yang menyebabkan
Indonesia muda dikenal oleh bangsa-bangsa lain, khususnya oleh bangsa-bangsa di
Timur Tengah dan Timur jauh sejak dahulu kala, yaitu :5)
- Faktor letak geografisnya yang
strategis. Indonesia berada di persimpangan jalan raya internasional
jurusan Timur Tengah menuju Tiongkok melalui lautan dan jalan menuju benua
Amerika dan Australia.
- Faktor kesuburan tanahnya yang
menghasilkan bahan-bahan keperluan hidup yang dibutuhkan oleh
bangsa-bangsa lain, misal :
rempah-rempah.
Kedatangan Islam di Indonesia
ditandai dengan :6)
a.
Kondisi
dan situasi politik kerajaan-kerajaan di Indonesia.
b.
Munculnya
pemukiman-pemukiman muslim di kota-kota pesisir menjelang abad ke – 13 M,
dipesisir Aceh sudah ada pemukiman muslim. Persentuhan antara pendukung pribumi
dengan pedagang muslim di Arab, Persia dan India memang pertama kali terjadi di
daerah itu. Karena itu, diperkirakan proses islamisasi sudah berlangsung sejak
persentuhan itu.
v Saluran dan cara-cara islamisasi di Indonesia
Menurut Uka Tjandrasasmita,
saluran-saluran islamisasi yang berkembang ada 6, yaitu :7)
- Saluran perdagangan
Pada taraf permulaan, saluran
islamisasi adalah perdagangan. Kesibukan lalu lintas perdagangan pada abad ke –
7 – 16 M membuat pedagang-pedagang muslim ( Arab, Persia dan India ) turut
ambil bagian dalam perdagangan di negeri-negeri Barat, Tenggara dan Timur benua
Asia. Saluran islamisasi melalui perdagangan ini sangat menguntungan karena
para raja dan bangsawan turut serta dalam kegiatan perdagangan, bahkan mereka
menjadi pemilik kapal dan saham.
- Saluran perkawinan
Dari sudut ekonomi para pedagang
muslim memiliki status sosial yang lebih baik daripada kebanyakan pribumi,
sehingga penduduk pribumi, terutama puteri-puteri bangsawan, tertarik untuk
menjadi istri
saudagar-saudagar itu. Sebelum kawin, mereka diislamkan terlebih dahulu,
setelah mereka mempunyai keturunan, lingkungan mereka makin luas, akhirnya
timbul kampung, daerah-daerah kerajaan muslim.
- Saluran tasawuf
Pengajar-pengajar tasawuf / para
sufi mengajarkan teosofi yang bercampur dengan ajaran yang sudah dikenal luas
oleh masyarakat Indonesia. Dengan tasawuf bentuk Islam yang diajarkan kepada
penduduk pribumi mempunyai persamaan dengan alam pikiran mereka yang sebelumnya
menganut Hindu, sehingga agama baru itu mudah dimengerti dan diterima.
- Saluran pendidikan
Islamisasi pendidikan ini
dilakukan melalui pondok pesantren yang diselenggarakan oleh guru-guru agama,
kyai dan ulama, yang kemudian santrinya berdakwah ketempat tertentu untuk
mengajarkan Islam.
- Saluran kesenian
Saluran kesenian yang paling
terkenal adalah pertunjukkan wayang disamping kesenian yang lain seperti
sastra, seni bangunan dan seni ukir.
- Saluran politik
Di Maluku dan Sulsel kebanyakan
rakyat masuk Islam setelah rajanya memeluk Islam terlebih dahulu. Pengaruh
politik raja sangat membantu tersebarnya Islam di daerah ini.
B.
Kerajaan-Kerajaan
Islam Sebelum Penjajahan Belanda
1.
Kerajaan
Islam pertama di Sumatera
a.
Samudrera
Pasai8)
Adalah kerajaan Islam pertama di Indonesia yang
merupakan kerajaan kembar. Terletak di pesisir Timur laut Aceh. Mulai awal atau
pertengahan abad ke – 13 M. bukti berdirinya kerajaan ini didukung oleh adanya
nisan kubur terbuat dari granit asal Samudra Pasai.
Diantara raja-raja pendiri kerajaan Samudra pasai adalah
:9)
1.
Sultan
Malikus Shaleh 1207 M
2.
Muhammad
Malik Al-Zhahir ( 1297 – 1326 M )
3.
Mahmud
Malik Al-Zhahir ( 1326 – 1345 M ).
4.
Manshur
Malik Al-Zhahir ( 1345 – 1346 M ).
5.
Ahmad
Malik Al-Zhahir ( 1346 – 1383 M ).
6.
Zaenal
Abidin Malik Al-Zhahir ( 1383 – 1405 M ).
7.
Nahrasiyah
( 1402 - ? ).
8.
Abu Zaid
Malik Al-Zhahir ( ? – 1455 M ).
9.
Mahmud
Malik Al-Zhahir ( 1501 – 1513 M ).
10.
Zainal
Abidin ( 1477 – 1500 M ).
11.
Abdullah
Malik Al-Zhahir ( 1501 – 1513 M ).
12.
Zainal
Abidin ( 1513 – 1524 M ).
b.
Aceh
Darussalam
Kerajaan Aceh berdiri pada abad ke –
15 M, diatas puing-puing kerajaan Lamuri, oleh Muzaffar Syah ( 1465 – 1497 M ).
Dialah yang membangun kota Aceh Darussalam, menurutnya pada masa
pemerintahannya Aceh mulai mengalami kemajuan dalam bidang perdagangan, karena
saudagar-saudagar muslim yang sebelumnya berdagang dengan Malaka memindahkan
kegiatan mereka ke Aceh setelah Malaka dikuasai oleh Portugis ( 1511 M ).10)
Diantara raja-raja kerajaan Islam
Aceh, antara lain :11)
1.
Sultan Ali
Mughoyat Syah ( 1507 – 1522 M ).
2.
Sultan
Salahuddin ( 1522 – 1537 ).
3.
Sultan
Alauddin Riayat Syah ( 1537 – 1568 ) ( gelar Al-Qohhar ).
4.
Sultan
Husin ( 1568 – 1575 ).
5.
Alauddin
Mansur Syah ( 1586 – 1588 ).
6.
Sultan
Alauddin Riayat Syah ( Sidi Al-Mukammil 1588 – 1604 ).
2.
Kerajaan-Kerajaan
Islam di Jawa
a.
Demak,
raja-rajanya adalah :12)
1.
Raden
Fatah ( Pangeran Jinbun, .... – 1518 ).
2.
Pangeran
Sebrang Lor ( Sultan Demak II ) ( 1518 – 1521 ).
3.
Sultan
Trenggono ( Sultan Demak III ) ( 1521 – 1546 ).
b.
Pajang (
1549 – 1618 M ).
Kesultanan pajang adalah pelanjut dan
dipandang sebagai warisan kerajaan Islam Demak. Kesultanan yang terletak di
daerah Kartasura sekarang merupakan kerajaan Islam pertama yang terletak di
daerah pedalaman pulau Jawa. Usia kesultanan ini tidak panjang. Kekuasaan dan
kebesarannya kemudian diambil alih oleh kerajaan Mataram. Sultan atau raja
kesultanan ini adalah Adiwijaya ( Jaka Tingkir ) yang berasal dari Pengging di
lereng gunung merapi, Aria Pangiri dan Sultan Trenggono.13)
c.
Mataram,
raja-rajanya adalah :
1.
Ke Gede
Pamanahan
2.
Senopati
3.
Seda Ing
Krapyah
4.
Sultan
Agung
d.
Cirebon
dan Banten
Kesultanan Cirebon dan Banten adalah
kerajaan Islam pertama di Jawa
Barat. Kerajaan ini didirikan oleh Sunan Gunung Jati. Raja-rajanya adalah :
1.
Palman
Pajajaran
2.
Hasanuddin
Sultan Banten I ( 1552 – 1570 M )
3.
Pangeran
Yusuf Sultan Banten II ( 1570 – 1580 M )
4.
Maulana
Maulana Sultan Banten III ( 1580 – 1596 M ).14)
ISLAM DI INDONESIA ZAMAN MODERN DAN KONTEMPORER
A.
Gerakan
Modern Islam, Asal-Usul Dan Perkembangan
Kemunduran progresif kerajaan Utsmani
yang merupakan pemangku khalifah Islam, setelah abad ke – 17 M telah melahirkan
kebangkitan Islam dikalangan warga Arab, yaitu Gerakan Wahabi : sebuah gerakan
reformis puritan ( gerakan salafiyah ). Gerakan ini merupakan jembatan ke arah
pembaharuan. Pembangkit terkenal gerakan pembaharu ini adalah Jamaluddin
Al-Afghani. Kebangkitan Islam semakin berkembang membentuk organisasi sosial
keagamaan seperti SDI di Bogor tahun 1909, Muhammadiyah di Yogyakarta, Persis
di Bandung tahun 1920, Nu di Surabaya tahun 1926, Permi di Bandung Bukit Tinggi
tahun 1930, dan Partai Politik seperti SI.
B.
Perjuangan
Kemerdekaan Umat Islam
Ø Masa Kolonial Belanda
H. Samanhudi menyerahkan pimpinan
SDI pada bulan Mei 1912 kepada HOS Cokroaminoto sebagai organisasi politik
pelopor nasional Indonesia adalah SI. Idiologi mereka dalah persatuan dan anti
kolonialisme. Dalam pidato kongres nasional SI yang berjudul ZULFBERUUR tahun
1916 HOS di Bandung mengatakan :
“Tidak pantas lagi Hindia diperintah oleh Negeri
Belanda, bagaikan tuan tanah yang menguasai tanahnya”.
Ø Masa Pendudukan Jepang
Jepang datang setelah Belanda
pergi. Jepang berusaha mengakomodasi dua kekuatan, Islam dan Nasionalisme
sekuler, ketimbang pimpinan tradisional. Jepang berpendapat organisasi islamlah
yang sebenarnya mempunyai masa yang patuh dan hanya dengan pendekatan lama,
penduduk dapat dimobilisasi. Empat serangkai yaitu Sukarno, Muh. Hatta, Ki Hajar Dewantoro dan KH. Mas Mansur.
Jepang kemudian menjanjikan
kemerdekaan Indonesia dengan mengeluarkan Maklumat Gunseikan No. 23 / 29 April
1945 tentang pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia ( BPUPKI ).
C.
Organisasi
Politik dan Organisasi Sosial Islam Dalam Suasana Indonesia Merdeka
- Masa revolusi dan demokrasi
liberal
Pada waktu proklamasi tanggal 17
Agustus 1945, Piagam Jakarta sama sekali tidak digunakan. Menjelang kemerdekaan
setelah Jepang kalah dari tentara sekutu, BPUPKI diganti PPKI. BPUPKI yang
khusus untuk pulau Jawa, PPKI merupakan perwakilan daerah seluruh pulau
Indonesia.
- Masa demokrasi terpimpin
Dimana demokrasi terpimpin ini,
Sukarno kembali menyuarakan ide lamanya NASAKOM, suatu pemikiran yang ingin
menyatukan nasional sekuler, Islam dan komunis. Akan tetapi idenya dilaksanakan
sendiri. PPKI memainkan peranan penting, Pancasila pun ditafsirkan sesuai
dengan pemikirannnya. Masa demokrasi terpimpin berakhir dengan gagalnya G – 30 S PKI 1965.
- Masa orde baru
Orde baru sejak semua merancangkan
pembaharuan sistem politik pada tanggal 26 November 1966 dengan sebuah amanat
presiden, disampaikan kepada DPRGR, RUU Kepartaian, RUU Pemilu dan RUU Susunan
MPR, DPR, DPRD. Yang kedua dan ketiga ditetapkan tanggal 22 November 1969. Pada 9 Maret
1970, fraksi-fraksi parpol dikelompokkan. Parpol difusikan dalam PPP dan PDI.
Asas tunggal merupakan awal dari era baru peran Islam dalam berbangsa.
- Kebangkitan baru Islam di masa
orde baru
Sejak dekade 1970-an kegiatan
Islam semakin berkembang ada
tanda-tanda kebangkitan Islam kembali dalam masa orde baru fenomena
sangat terlihat dengan munculnya bangunan baru Islam, masjid, madrasah dan
pesantren. Beberapa tokoh Masyumi banyak yang aktif dalam kegiatan dakwah. M.
Nasir memimpin Dewan Dakwah Islamiyah sampai tahun 1993. Syarifudin Prawira
Negara memimpin Korp Mubalig Jakarta. Ada juga yang aktif di perguruan tinggi,
seperti Abd. Kahar Muzakir di UUII, HMI berdiri tahun 1947.
BAB
III
KESIMPULAN
Menurut Uka Tjandrasasmita,
saluran-saluran islamisasi yang berkembang ada 6, yaitu :
1.
Saluran
perdagangan
2.
Saluran
perkawinan
3.
Saluran
tasawuf
4.
Saluran
pendidikan
5.
Saluran
kesenian
6.
Saluran
politik
Sampai berdirinya kerajaan-kerajaan
Islam itu, perkembangan agama Islam
di Indonesia dapat dibagi menjadi 3 fase :
1.
Singgahnya
pedagang-pedagang Islam di pelabuhan-pelabuhan nusantara.
2.
Adanya
komunitas-komunitas Islam di beberapa daerah kepulauan Indonesia sumbernya
disamping berita-berita asing. Juga makam-makam Islam.
3.
Berdirinya
kerajaan-kerajaan Islam.
Kerajaan-Kerajaan Islam Sebelum
Penjajahan Belanda :
1. Kerajaan Islam pertama di Sumatera
a.
Samudrera
Pasai
b.
Aceh
Darussalam
2. Kerajaan-Kerajaan Islam di
Jawa
a.
Demak
b.
Pajang
c.
Mataram
d.
Cirebon
dan Banten
DAFTAR PUSTAKA
Ø Siti
Maryam, Sejarah Peradaban Islam; Dari Masa Klasik Hingga Modern,
Yogyakarta, Jurusan SPI Fak. Adab IAIN Sunan Kalijaga bekerja sama dengan LEPSI
Yogyakarta, 2003.
Ø Prof.
Dr. Komarudin Hidayat, Pranata Islam Di Indonesia, Jakarta, Logos Wacana
Ilmu, 2002.
Ø Badriyatim,
Sejarah Peradaban Islam, Jakarta, Raja Grafindo Persada, tt.
Ø Zuharini,
dkk, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta, DEPAG, 1986.
1) Siti Maryam, Sejarah Peradaban Islam; Dari Masa Klasik Hingga
Modern, ( Yogyakarta : Jurusan SPI Fak. Adab IAIN Sunan Kalijaga bekerja
sama dengan LEPSI Yogyakarta, 2003 ), hlm. 379.
2) Ibid, hlm. 384.
3) Prof. Dr. Komarudin Hidayat, Pranata Islam Di Indonesia, (
Jakarta : Logos Wacana Ilmu, 2002 ), hlm. 167.
5) Zuharini, dkk, Sejarah
Pendidikan Islam, ( Jakarta : DEPAG, 1986 ), hlm. 129.
6) Badriyatim, Op.Cit,
hlm. 194.
7) Ibid, hlm. 201.
8) Ibid, hlm. 205.
9) Ibid, hlm. 208.
10) Ibid, hlm. 209.
11) Zuharini, Op.Cit, hlm. 187.
12) Ibid, hlm. 147.
13) Badriyatim, Op.Cit, hlm. 212.
14) Ibid, hlm. 174.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar