Pendahuluan
Manusia dilahirkan di atas dunia,
ia berada di dalam dunia. Manusia didalam dunia menyatu dengan dunia. Manusia
merupakan kesatuan dengan dunia. Manusia tidak dapat dipisahkan dari alam
dunia. Hubungan manusia dengan sekitar fisik dan sosial ini bersifat kausal (
sebab – akibat ). Pada satu sisi manusia menimbulkan perubahan alam sekitar,
tetapi disisi lain manusia dipengaruhi alam sekitar. Alam sekitar berpengaruh
pada pembentukan pribadi manusia. Namun dengan tangannya manusiapun mampu
mengubah alam sekitar dan benda-benda menjadi barang yang berguna bagi
kehidupannya.1)
Dalam makalah ini akan kami coba untuk membahas mengenai
proses penciptaan dan kedudukan manusia di alam semesta serta implikasinya
terhadap pendidikan.
A.
Proses
Penciptaan Manusia Dalam Al-Qur'an
Dalam Al-Qur'an, kelahiran manusia
dikatakan dengan mulainya kehidupan di bumi, dan semua makhluk hidup lainnya
dianggap sebagai bagian dari kehidupan manusia juga. Manusia berada di bumi ini
tidak lebih dari 10.000 tahun.
Kehidupan manusia bermula dari bola api yang menjadi unsur matahari dan
berkembang menjadi jiwa yang cemerlang.2)
Setidaknya ada 3 kata yang digunakan
Al-Qur'an untuk menunjuk makna manusia yaitu : Al-Basyar, Al-Insan, dan Al-Nas.
Meskipun ketiga kata tersebut menunjukkan pada makna manusia, namun secara
khusus mempunyai pengertian yang berbeda.3)
Makna Al-Basyar juga dapat
diartikan Mutamasah yaitu persentuhan kulit antara laki-laki dan
perempuan. Seperti firman Allah SWT :
Artinya : Maryam berkata : Ya Tuhanku bagaimana mungkin aku mempunyai anak,
padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun ( Al-Basyar ).4)
Makna Al-Insan dapat diartikan
harmonis, lemah, lembut, tampak atau pelupa. Firman Allah SWT :
Artinya : Ayahnya berkata : Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu
kepada saudara-saudaramu, maka mereka membuat maker ( untuk membinasakan )mu.
Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia ( QS. Yusuf ).5)
Dalam menunjukkan manusia kata Al-Nas
lebih bersifat umum dimana Al-Nas menunjuk manusia sebagai makhluk
sosial. Firman Allah SWT :
Artinya : Maka jika kamu tidak dapat membuat (Nya) dan pasti kamu tidak akan
dapat membuatnya, peliharalah dirimu dari neraka yang baha bakarnya manusia dan
batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir. ( QS. Al-Baqoroh :
24 ).6)
B.
Fungsi
Penciptaan Manusia Dalam Alam Semesta
Dalam Al-Qur'an dinyatakan bahwa
Allah SWT menciptakan manusia bukan secara main-main, melainkan dengan suatu
tujuan dan fungsi, secara global tujuan dan fungsi penciptaan manusia itu dapat
diklasifikasikan kepada 2 fungsi
yaitu :
1)
Sebagai
kholifah
Dimana Al-Qur'an menegakkan bahwa
manusia diciptakan Allah sebagai pengemban amanat, oleh karenanya manusia
diberi kedudkan sebagai kholifahnya dimuka bumi.7)
Firman Allah SWT :
Artinya : Dialah yang menetapkan kamu menjadi
khalifah-khalifah di muka bumi, dan ditinggikannya sebagian kamu daripada
sebagian beberapa darojat untuk mencobaimu dari hal apa saja yang diberikannya
padamu. Sesungguhnya siksaan Tuhan engkau amat jelas dan sesungguhnya Tuhan
pengampun lagi penyayang.
( QS. Al-An’am : 165 ).8)
2)
Abd (
Pengabdi Allah )
Konsep ‘Abd mengacu pada tugas-tugas
individual manusia sebagai hamba Allah tugas ini diwujudkan dalam bentuk
pengabdian ritual kepada Allah SWT dengan penuh ikhlas. Secara luas, konsep
‘Abd sebenarnya meliputi seluruh aktivitas manusia dalam kehidupannya.9)
Kedudukan sebagai hamba Allah ini
memang menjadi tujuan Allah menciptakan manusia dan makhluk-makhluk lainnya.
Firman Allah :
Artinya : Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia,
melainkan supaya mereka menyembah Aku. ( QS. Adz-Dzariyah : 56 ).10)
Agar manusia mampu melaksanakan tugas
dan fungsinya, maka manusia dibekali Allah SWT dengan berbagai potensi atau
kemampuan, potensi atau kemampuan itu disebut oleh Hasan Langgulung sebagai
sifat-sifat Tuhan yang tersimpuh dalam Al-Qur'an dnenga nama-nama yang
indah ( Asma’ul Husna ). Oleh
karena itu manusia harus mendayagunakan potensi yang dianugrahkan kepadanya
secara bertanggung jawab dalam rangka merealisasikan tujuan dan fungsi
penciptaannya di alam ini baik sebagai ‘Abd maupun kholifah.11)
C.
Implikasi
Konsep Manusia Dalam Pendidikan Islam
Bahwa dunia pengalaman manusia yang
harus memperkaya kepribadian bukanlah hanya alam raya dan isinya dalam arti
sebagai pengalaman sehari-hari, melainkan sebagai suatu yang tak terbatas,
realitas fisik, spiritual, yang tetap dan yang berubah-ubah termasuk tertib dan
hukum yang menentukan kehidupan manusia.12)
Para ahli pendidikan muslim umumnya
sependapat bahwa teori dan praktek kependidikan Islam harus didasarkan pada
konsepsi dasar tentang manusia. Tanpa kejelasan tentang konsep ini pendidikan
akan meraba-raba, bahkan pendidikan tidak dapat dipahami secara jelas.
Setelah kita tahu tentang filsafat
penciptaan manusia dan fungsi penciptaannya dalam alam semesta. Paling tidak
ada 2 implikasi terpenting dalam hubungannya dengan pendidikan Islam yaitu :
1)
Manusia
adalah makhluk yang merupakan resultan dari 2 komponen ( materi dan imateri )
maka sistem pendidikan Islam harus dibangun di atas konsep kesatuan antara
pendidikan qalbiyah dan aqliyah sehingga mampu menciptakan manusia-manusia yang
pintar secara intelektual, dan terpuji secara moral, jika kedua komponen
tersebut terpisah maka manusia tidak akan pernah menjadi pribadi-pribadi yang
sempurna.
2)
Pendidikan
Islam harus merupakan upaya yang ditunjukkan ke arah pengembangan potensi yang
dimiliki manusia, dalam arti berkemampuan menciptakan sesuatu yang bermanfaat
bagi diri, masyarakat dan lingkungannya sebagai realisasi fungsi dan tujuan
penciptaannya.13)
Dari uraian tersebut, jelaslah bahwa
pendidikan Islam itu berusaha mengembangkan aspek-aspek individualitas,
sosialitas, moralitas maupun aspek religius, sehingga nantinya akan tercapai
kehidupan yang harmonis, seimbang antara kebutuhan fisik material dengan
kebutuhan mentah spiritual dan antara duniawiyah dan ukhrawiyah.14)
Kesimpulan
Pandangan filsafat tentang hakekat manusia adalah bahwa
manusia itu sebagai subyek pendidikan, sekaligus juga sebagai objek pendidikan.
Dimana didalamnya terdapat suatu proses penciptaan manusia dalam Al-Qur'an,
dimana ada 3 kata yang digunakan dalam Al-Qur'an untuk menunjukkan makna
manusia yaitu : Al-Basyar, Al-Insan, dan Al-Nas. Terdapat juga
fungsi penciptaan manusia dalam
Al-Qur'an yaitu sebagai kholifah di bumi dan sebagai pengabdi kepada
Allah. Adanya suatu implikasi konsep manusia dalam pendidikan dimana
terdapat 2 implikasi yaitu :
a.
Manusia
adalah makhluk yang merupakan resultan dari 2 komponen ( materi dan imateri )
yang berpengaruh dalam pendidikan.
b.
Bahwa
pendidikan Islam harus merupakan upaya yang ditanggulangkan untuk mengembangkan
potensi manusia.
Demikianlah makalah kami yang dapat kami jelaskan,
semoga dapat bermanfaat dan apabila ada kekurangan kami minta maat.
DAFTAR PUSTAKA
v Dr. H. Samsul Nizar, MA, Filsafat Pendidikan
Islam, ( Jakarta : Ciputat Pers, 2002 ).
v Dra. Zuhairini, dkk, Filsafat Pendidikan
Islam, Cet. II, ( Jakarta : Bumi Aksara, 1995 ).
v Al-Haj Hafiz Ghulam Srwar, Filsafat Qur’an,
( Jakarta : Pustaka Firdaus 1995 ).
v H. Alamsyah, Al-Qur'an dan Terjemahan, (
Jakarta, 30 Agustus 1978 ).
v Dra. Zuhairini, dkk, Filsafat Pendidikan
Islam, Cet. II, ( Jakarta : Bumi Aksara, 1995 ).
v Moh. Noor Syam, Filsafat Pendidikan dan
Dasar Filsafat Pendidikan Pancasila, ( Surabaya : Usaha Nasional, 1986 ).
v Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan,
( Jakarta : Pustaka Al-Husna, 1989 ).
1) Dra. Zuhairini, dkk, Filsafat
Pendidikan Islam, Cet. II, ( Jakarta : Bumi Aksara, 1995 ), hal. 80.
2) Al-Haj HAF 12 Ghulam Srwar, Filsafat
Qur’an, ( Jakarta : Pustaka Firdaus 1995 ), hal. 114.
3) Dr. H. Samsul Nizar, MA, Filsafat Pendidikan Islam, (
Jakarta : Ciputat Pers, 2002 ), hal. 2.
4) H. Alamsyah, Al-Qur'an dan
Terjemahan, ( Jakarta, 30 Agustus 1978 ), hal. 81.
5) Ibid, hal. 347.
6) Ibid, hal. 12.
7) Dr. H. Samsul Nizar, MA, Filsafat
Pendidikan Islam, ( Jakarta : Ciputat Pers, 2002 ), hal. 17.
8) Dra. Zuhairini, dkk,
Filsafat Pendidikan Islam, Cet. II, ( Jakarta : Bumi Aksara, 1995 ), hal.
87.
9) Samsul Nizar, Op.Cit,
hal. 19.
10) Dra. Zuhairini, Op.Cit, hal. 88-89.
11) Dr. H. Samsul Nizar, Op.Cit, hal. 20-21.
12) Moh. Noor Syam, Filsafat Pendidikan dan Dasar Filsafat
Pendidikan Pancasila, ( Surabaya : Usaha Nasional, 1986 ), hal. 32.
13) Dr. H. Samsul Nizar, Op.Cit, hal. 21-22.
14) Dra. Zuhairini, Op.Cit, hal. 95.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar